Senin, 25 Februari 2019

Cerita Hira

Beberapa pekan lalu, Hira yang baru sembuh dari dermatitis masih kehilangan selera makannya. Tiap kali di dudukan dikursi makan, raut wajahnya pasti berubah meringis. Tapi saat disodori makanan tetap dimakan walapun hanya seujung sendok & tidak lebih dari dua atau tiga suapan. Sisanya ogah-ogahan, tapi dia tetap duduk di kursi makannya sembari menyenderkan bahunya.
Yang membuat terharu, Hira masih menghargai usaha ibunya untuk memberikan makan, membuka sedikit mulutnya walau tak selera, duduk dikursi meski tak ingin berdiam.
Sesekali, Hira mengajak becanda, dia tiup sup yang ada disendok hingga berbunyi, lalu tertawa sembari menatap harap ibunya ikut tertawa juga.  Dia ulangi terus hingga luluh penat ibunya & ikut tertawa.
---
Suatu malam ketika ayahnya sedang pergi keluar kota untuk suatu urusan. Hira tampak belum lelah meski jam tidurnya hampir lewat. Dia masih kesana kemari membuat isi rumah seperti serakan puing-puing kapal pecah. Raut ibu mulai masam, lalu dia menuju segelas penuh air dengan cepatnya. Sudah pasrah, membayangkan akan ada genangan air membanjiri ruang tengah. Tetapi..ternyata tidak, Hira hanya menyelupkan tangannya, lalu melihat kearah ibunya sambil tersenyum & mengedipkan mata. Anak ini memang minta dipeluk & dicium.