Selasa, 13 Februari 2018

Program Hamil

Saya & suami memang tdk ada rencana untuk menunda kehamilan, malah ingin segera diberikan momongan. Namun, setelah 2 bulan menikah belum juga ada tanda-tanda kehamilan, meskipun sebelumnya saya dan suami rajin mengonsumsi madu penyubur kandungan. Akhirnya kami memutuskan untuk check up ke dokter kandungan.
Pertama kita bilang mau program hamil, tapi dokter menyarankan untuk program hamil dimulai jika usia pernikahan sudah lewat 6 bulan. Jadi katanya nikamati dulu aja masa pacarannya. Tapi kami masih dilakukan pemeriksaan oleh dokternya.
Pertama, dokter menanyakan beberapa hal pada kami (seingat saya):
- Haidnya teratur?
- Hari pertama haid terakhir tanggal berapa ( siklus haidnya berapa hari)
- LDM ?
- Frekuensi berhubungan sex dalam seminggu berapa kali?

Setelah semua pertanyaan itu dijawab, kemudian saya di USG 2 dimensi untuk melihat keadaan rahim saya, dan ternyata saya memiliki kista sebesar 2,8 cm. Nah dari sana kaget kan, bayangan saya kalau punya kista itu pasti bakalan susah punya anak, harus operasi, rahimnya ada kemungkinan diangkat dan pikiran negatif lainnya. Tapi untungnya dokter saya ini cukup jelas menerangkan bahwa tidak semua kista berbahaya, ada yang memang kista fungsional. Jadi lumrah terjadi ketika hormon memang tidak seimbang. Oleh karena itu dokter menyarankan saya untuk menghindari junk food, perbanyak makan buah dan sayuran, serta daging yang diolah dengan benar.
Kemudian dokter memberikan rujukan untuk memeriksa kualitas sperma suami ke Lab. Sebelum diperiksakan ke Lab, ada beberapa hal yang pantang suami lakukan, yakni:
- tidak berhubungan badan (dan atau mengeluarkan sperma) minimal selama 3 hari.
- pemeriksaan dilakukan pagi hari.
Setelah hasil lab kami dapatkan, lalu kami kembali ke rumah sakit untuk menemui dokter kandungan. Dokter membaca hasil lab dengan seksama & menerangkan apa yg ada pada hasil lab tersebut. Akhirnya kami diminta untuk menebus resep, yg berisikan beberapa vitamin dan antioksidan. Serta "do & don't" kepada kami. 
Diantaranya:
- Teratur minum asam folat 400 iu (suami dan istri), asam folat untuk istri berfungsi sebagai nutrisi bagi cabang bayi, agar "tidak kecolongan" nutrisi begitu terjadi pembuahan. Sedangkan untuk suami berfungsi agar sperma lebih lincah sehingga dapat mencapai sel telur lebih mudah.
- Olah raga secara teratur, dokter sangat menekankan bahwa kami harus berolah raga. Karena untuk mempersiapkan "benih" yang bagus harus dimulai dari badan yang fit.
- Hindari asap rokok. Dan perbanyak makanan yang mengandung anti oksidan, dibantu vitamin yang tadi diresepkan (suami disarankan untuk memperbanyak makan wortel dan brokoli). Perlu diketahui bahwa perokok pasif lebih beresiko terkena penyakit dibandingkan dengan perokok aktif. Jadi untuk yang berencana memiliki momongan jauhi rokok dan asapnya!
- Istri dengan riwayat kista kurangi makan makanan yang dapat memengaruhi keseimbangan hormon, seperti ayam boiler, susu kacang kedelai dan junk food. Pengalaman saya, mengonsumsi olahan kacang kedelai sangat memperngaruhi pada keseimbangan hormon. Pernah selama satu bulan berturut-turut minum susu kacang kedelai & ternyata siklus haid saya jadi berntakan. Akhirnya saya stop dan alhamdulillah siklus haid saya kembali normal.
- Wajib berhubungan badan di masa subur. Sebelumnya kita harus bisa menghitung dulu siklus haid untuk dapat menentukan masa subur, saya sendiri kurang jago dalam hal ini. Maka saya dibantu dengan aplikasi penentu masa subur yg di install di Hp saya. Jadi  hanya perlu memasukan hari pertama haid terakhir bulan lalu dan bulan sekarang, kemudian aplikasi tersebut akan memberi tahu kapan masa subur kita.
- Frekuensi hubungan badan yang tidak boleh jarang dan tidak boleh juga terlalu sering. 


BIAYA KONSULTASI KE DOKTER
Perlu diketahui, bahwa program hamil tidak bisa di cover oleh asuransi, jadi memang perlu dianggarkan sebagai keperluan khusus. Berikut ini perkiraan biaya yang pernah saya habiskan pada kunjungan pertama ke dokter Sp.OG di RS Mitra Keluarga Tegal, perlu diingat bahwa apa yang saya cantumkan ini tidak mutlak, karena saya hanya mengira-ngira berapa harga yang masih saya ingat.
Pendaftaran dokter spesialis:
Konsultasi:
USG 2D: IDR 145.000
Vitamin: (Asam Folat, supelmen antioksidan tinggi, vitamin C dll)
Cek Lab Kualitas sperma di Lab Prodia:
(Totalnya habis sekitar IDR 800.000-an)

Karena biaya yang lumayan besar, saya dan suami hanya dua kali konsultasi ke Sp.OG. Sisanya saya banyak membaca artikel-artikel seputar kehamilan, program hamil dan kesuburan, juga mendownload aplikasi konsultasi dokter gratis


Selama 4 bulan kami mempraktekan apa yang disarankan oleh dokter, terutama saya yang sangat menjaga asupan makanan. Bahkan di bulan ke 5 pernikahan, selama satu bulan penuh saya sarapan dan makan siang dengan pecel (sayuran rebus dengan sambel kacang), sorenya baru makan sayuran yang di tumis atau di goreng. Dan salah satu yg terpenting, lebih giat dlm beribadah. Karena saya seorang muslim maka diakhir sepertiga malam, saya sholat tahajud, berdoa meminta keturunan yg baik, sholeh & sholehah. Alhamdulillah di bulan ke 6 saya positif hamil.

Sekian, sedikit pengalaman tentang promil yg bisa saya bagikan. 
*nikmati masa 'berdua' dengan suami, tak perlu merisaukan mereka yg bertanya 'kapan?' tanpa memberi solusi. Karena menjadi orangtua butuh kesiapan mental, fisik dan finansial. Tidak hanya ibu, pun ayah harus siap. Jangan karena terbebani komentar negatif orang sekitar sehingga terburu-buru merencanakan kehamilan. Banyak diluar sana hanya 'ingin' tanpa kesiapan, akhirnya sang ibu terkena baby blues berkelanjutan & ayah belum merasa sepenuhnya bertanggung jawab ketika si kecil lahir. So rencanakan dengan matang & minta selalu pertolongan Allah.