Selasa, 30 Mei 2017

NHW #3: Surat Cinta [Matrikulasi IIP Batch #4]

 NICE HOMEWORK #3


Membangun Peradaban dari dalam Rumah
Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.
Pra Nikah
a. Bagi anda yang sedang memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang baik, tulislah suara hati anda dengan tema “UNTUKMU CALON IMAMKU”
b. Lihatlah diri anda, tuliskan kekuatan potensi yang ada pada diri anda.
c. Lihatlah orangtua dan keluarga anda. Silakan belajar membaca kehendakNya, mengapa anda dilahirkan di tengah-tengah keluarga anda saat ini dengan bekal/senjata potensi diri anda. Misi rahasia hidup apa yang DIA titipkan ke diri kita. Tulis apa yang anda rasakan selama ini.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda?adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa  anda dihadirkan di lingkungan ini?

‍‍‍Nikah
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

‍‍Orangtua Tunggal (Single Parent)
Bagi anda yang saat ini sedang mendidik anak-anak anda sendirian tanpa kehadiran pasangan hidup kita
a. Buatlah “Tanda Penghormatan’, dengan satu dua kalimat tentang sisi baik “ayah dari anak-anak kita” sehingga dia layak dipilih Allah menjadi ayah bagi anak kita, meskipun saat ini kita tidak lagi bersamanya.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan  potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak anda, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya  sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yg kita miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.
Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #3 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.
Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

NHW #3 Membangun Peradaban dari dalam Rumah
Kelas Matrikulasi Batch #4
Oleh Nadya Mawartiani

1) Surat Cinta
Hemh..(menghela nafas..) Bismillahirahmanirrahim.
Alasanku memilihmu yang selain TAKDIR adalah.. karena kamu 
Karena kamu seperti malaikat pelindung, pangeran berkuda putih, kakak, teman, penguntit, pengganggu dan harapan. Lima tahun yang lalu saat kamu muncul dihadapanku dengan potongan rambut  mirip Hyena, aksen bahasa daerah yang kental plus kasar, selera humor yang membuat orang lain harus berpikir,  dan dari aroma tubuhmu aku tau berapa kali dalam seminggu kamu mandi. Membuatku tidak memiliki alasan untuk menaruh hati padamu, terlebih saat kuliah dulu kau sering mengataiku 'bodoh' 😑 Namun waktu perlahan menjelaskan semua kesalah pahaman, dari apa yang nampak dan yang tak dapat kulihat. Kamu seperti malaikat pelindung yang sangat peduli terhadap orang lain, meskipun terkadang mereka mengabaikanmu, sikapmu tidak berubah, tetap siaga saat mereka membutuhkanmu. Terlebih kepedulianmu kepadaku. Kamu seperti kakak dan teman baik yang tak segan menunjukkan salahku, mengkritik, lalu mengarahkan bagaimana seharusnya aku bersikap.Bahkan kamulah orang pertama yang mengajakku untuk berhijrah, dan mengenal Illah lebih dekat. Kamu seperti pangeran berkuda putih, aku masih ingat bagaimana secara tiba-tiba datangnya sebuket bunga mawar dan sepucuk surat berisi lamaran tanpa nama pengirim dan ternyata itu kamu, dan dari sanalah mimpi 'Negeri Dongeng'ku terwujud. Hal terbaik yang menjadi alasan aku memilihmu adalah, kamu membuatku jatuh cinta disaat yang tepat, dan menyakinkanku sebagai orang yang tepat. Kini saat sudah berumah tangga, aku yakin telah dinikahi oleh salah seorang pria tersabar didunia, yang memaafkan masalaluku dan menjadikan ku masa depannya. Kamu menjadikanku untuk tidak seadanya. Terimakasih sudah berjuang untuk dunia dan akhiratku,kamu adalah wujud terindah dari untaian do'a tulus kedua orangtuaku. Bersamamu menjadi sebab kebahagiaanku.
Respon suami : (membaca sambil menahan senyum)lalu bilang "baik-baik saja" wkwkw. Mungkin isi suratnya tersirat seperti pertanyaan "apa kabar?". Memang sudah kuduga, malah tadinya ngira bakal jawab "Oh.." atau "Hemm..". Maklumlah, suami memang seperti oppa-oppa korea yang sok cool macem Go Joon Pyo gitulah wkwkw. Lebih seneng ngeledek & ngebecandain daripada muji. Suka malu katanya kalau ada perempuan yang muji. Hahahha😂.

Materi #3: Peradaban dari dalam Rumah [Matrikulasi IIP Batch #4]

Minggu kemarin kita sudah belajar menjadi individu, istri dan ibu yang profesional dengan cara membuat indikator checklist yang harus di lakukan secara jujur oleh diri sendiri, maka di materi ketiga ini kita akan belajar bagaimana membangun peradaban dari dalam rumah. Berikut resume materinya.

Resume Materi Sesi #3
Peradaban dari dalam Rumah
Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional

Membangun Peradaban dari dalam Rumah 

Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya menuju peran peradabannya

Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.
Maka tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.
Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini.
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.
Darimana kita harus memulainya?
Pra Nikah
Buat anda yang masih dalam taraf memantaskan diri agar mendapatkan partner membangun peradaban keluarga yang cocok, mulailah dengan tahapan-tahapan ini:
a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?
b. Adakah yang membuat anda bahagia?
c. Adakah yang membuat anda “sakit hati/dendam’ sampai sekarang?
d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?
Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik, maka melajulah ke jenjang pernikahan.
Tanyakan ke calon pasangan anda ke empat hal tersebut, minta dia segera menyelesaikannya.
Karena,

Orang yang belum selesai dengan masa lalunya , akan menyisakan banyak luka ketika mendidik anakknya kelak
Nikah
Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada beberapa panduan untuk memulai membangun peradaban bersama suami anda dengan langkah-langkah sbb:
-Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?
-Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?
-Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?
-Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?
Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki “ misi pernikahan” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.

 Orang Tua Tunggal
Buat anda yang saat ini membesarkan anak anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.
a. Apakah proses berpisahnya anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?
b. Kalau ada luka, sanggupkah anda memaafkannya?
c. Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-anak tanpa kehadiran ayahnya?
Setelah ketiga pertanyaan tambahan di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan anda dan anak-anak.
Karena,
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD
Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak
Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.
Karena
Orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang
Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan
Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber Bacaan
Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016
Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015
Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016

Rabu, 24 Mei 2017

NHW #2: Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan [Matrikulasi IIP Batch #7]

Minggu kemarin miss Hessa sebagai Fasil telah menyampaikan materi ke dua diperkuliahan IIP kelas matrikulasi berjudul " Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga", dalam materi kali ini dibahas lebih terperinci lagi apa tugas dan fungsi seorang ibu sebenarnya dan bagaimana agar seorang ibu dapat berproses menjadi lebih baik lagi hingga kemudian dapat dikatakan sebagai yang profesional. Salah satu media untuk berproses menjadi ibu yang profesional ialah lewat tugas yang ditugaskan pada pekan ini.
Berikut ini penjabaran tugas/ NHW sesi #2:

Setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat
Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan"
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu
Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan.
Kita belajar membuat "Indikator" untuk diri sendiri.
Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu:
- Spesifik (unik/detil)
- Measurable (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
- Achievable (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- Realistic (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- Timebond ( Berikan batas waktu).

Tugas : 
NHW #2: Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan [Matrikulasi IIP Batch #4]
Oleh Nadya Mawartiani
Rabu, 06 Februari 2019.

Menurut buku yang pernah saya baca karangan ustadz Felix Siauw " How to Master Your Habbits", bahwa suatu kegiatan akan mulai menjadi kebiasaan (habbit) jika seseorang melakukan perbuatan tersebut secara berulang selama minimal satu bulan. Untuk itu saya membuat checklist indikator ini untuk dilakukan sebulan penuh, dan berhubung sudah mulai memasuki bulan puasa (Ramadhan), maka sayapun menambahkan beberapa kegiatan yang rutin dilakukan pada bulan Ramadhan.
Sebagai   Individu 
Oleh Nadya Mawartiani
No
Kegiatan
Parameter Keberhasilan
Checklist Harian (dd/mm/yy)







1
Sholat wajib
Awal waktu







2
Sholat sunnah rawatib
Min 3 kali/ hari







3
Sholat sunnah Duha
Min 4 kali/pekan







4
Sholat sunnah qiyamul layil
Min 1 kali/ pekan







5
Sholat sunnah Tahajud
Min 1 kali/pekan







6
Sholat Tarawih (Ramadhan)
Min 4 kali/pekan *kec udzur







7
Sholat sunnah taubat
Min 3 kali/ pekan







8
Puasa Wajib (Ramadhan)
Sebulan penuh *kec ada udzur







9
Puasa Syawal
6 hari berturut2







10
Puasa Qadha
Awal bulan







11
Puasa Senin-Kamis
Min 1 kali/ pekan







12
Puasa Ayyamul Bidh
3 hari/ bulan







13
Puasa Arafah
1 hari *kec berhaji







14
Puasa 'Asyura dan Puasa Tasu'a
Min 10 muharam







15
Tilawah Al-quran
1/2 Juz per hari







16
Menghafal Al-quran
2 ayat/ pekan







17
Menghafal do'a
1 do'a/ bulan







18
Membaca doa harian
3 do'a/ perhari







19
Membaca Al-ma'surat
Min per petang







20
Mendengarkan tausyiah RII
Min 1 bahasan/ hari







21
Mengikuti Liqo'
1 kali/ pekan







22
Membaca buku
1 buku/ bulan







23
Mengikuti pengajian komplek
1 kali/ pekan







24
Menelpon orang tua
1 kali/ pekan







25
Menelpon adik
1 kali/ pekan







26
Bersedekah
Min 1 kali/ pekan







27
Jogging
1 kali/ pekan







28
Pilates
3 kali/ pekan







29
Skuat
3 kali/ pekan







30
Mandi
2 kali/ hari







31
Keramas
3 kali/ pekan







32
Gosok gigi
2 kali/ hari







33
Luluran
1 kali/ pekan







34
Maskeran
2 kali/ hari







35
Face Peeling
1 kali/ pekan







36
Double cleansing
Min 1 kali/ hari







37
Day&night cream
1 kali/ hari







38
Mengikuti kelas IIP
Hadir awal waktu







39
Mengerjakan NHW
Max H+3 setelah ditugaskan







40
Posting blog
1 kali/pekan







41
Blog walking
1 kali/pekan







42
Senyum, sapa, salam
1 orang/ hari







43
Posting dagangan
1 kali/ hari









Selanjutnya sebagai seorang istri, sebenarnya masih agak kebingungan apa saja yang harus dimasukan sebagai indikator istri profesional. Karena sewaktu bertanya pada suamipun jawabannya "istri yang kayak Mawar"😑 (antara seneng digombalin atau sebel karena ga dibantuin mikir) wkwkw.
Baiklah mari kita berandai-andai saja.

sebagai Istri
Oleh Nadya Mawartiani
No
Kegiatan
Parameter Keberhasilan
Checklist Harian (dd/mm/yy)







1
Bangun pagi
1/2 jam sebelum subuh







2
Menyiapkan sarapan
1 jam sebelum suami mandi







3
Menyiapkan pakaian7 kali/ pekan







4
Membereskan rumah
7 kali/ pekan sebelum jam 9 pagi







5
Mencuci piring
7 kali/ pekan sebelum jam 10 pagi







6
Mengajak suami qiyamul layl
Minimal 1 kali/pekan







7
Mengepel lantai
Min 2 kali/ pekan







8
Menyapu rumah
7 kali/ pekan sebelum jam 11 pagi







9
Menyapu halaman
Min 1 kali/ pekan







10
Memasak makan malam
Beres max 1/2 jam sebelum suami pulang







11
Bersegera menyambut suami pulang
7 kali/ pekan







12
Cium tangan & peluk 10 detik
pagi dan sore setiap hari







13
Membawakan minum
7 kali/ pekan







14
Double clenasing suami
Min 3 kali/ pekan







15
Mendengarkan saat dinasehati & tidak membantah
Min 15 menit saat dinasehati







16
Bersegera saat diperintah
dilakukan saat itu juga







17
Mengajak suami curhat
setiap malam







18
Menceritakan kejadian dirumah
setiap malam







19
Tes hafalan ayat dan doa bersama
Min 1 kali / pekan







20
Nonton Anime/film bersama
Min 1 kali /bulan







21
Belajar tahsin ke suami
1 kali/ pekan







22
Memasak bersama
1 kali/ pekan







23
Tidak ribut untuk alasan apapun









Terakhir adalah berandai-andai apa yang putri kecil saya harapkan dari saya untuk menjadi seorang ibu yang profesional, sebenarnya ini salah satu yang tersulit,  karena anak saya masih berusia 9 bulan, jadi belum bisa diajak berdiskusi dan saya seorang ibu baru belum perpengalaman, jadinya agak harus mencari referensi hehe.
1. Bersikap sabar dan berlemah lembut kepada anak (tanpa batas waktu)
2. Mengajarkan dan mengenalkan anak ilmu agama dan aqidah
3. Membuat makanan & camilan sehat untuk anak setiap hari
4. Mengdampingi kegiatan belajar dan bermain setiap hari
5. Menyediakan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan usia anak
6. Mengajak bermain kearea publik minimal 1 kali/pekan
7. Membacakan buku minimal 1 hari, 1 buku.
8. Memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak setiap hari

Sekian, semoga untuk indikator perempuan profesional sebagai individu, istri dan ibu, bisa dikerjakan secara maksimal selama satu bulan kedepan, agar menjadi kebiasaan baik sehingga tercapai tujuan menjadi seorang ibu yang profesional.